Pahami Konsep Bunga Floating
Bunga floating adalah bunga pinjaman yang diperhitungkan secara variabel dan ditentukan oleh suku bunga acuan. Suku bunga acuan ini bisa berubah-ubah tergantung pada kebijakan bank sentral atau lembaga keuangan yang mengatur suku bunga. Karena bunga floating tidak tetap, maka cicilan bulanan yang harus dibayarkan juga akan berubah-ubah sesuai dengan perubahan suku bunga acuan.
Periksa Suku Bunga Acuan
Untuk menghitung bunga floating, Anda perlu memeriksa suku bunga acuan terlebih dahulu. Suku bunga acuan ini biasanya diumumkan setiap bulan atau setiap tiga bulan sekali. Anda bisa mengecek suku bunga acuan pada situs web bank atau lembaga keuangan terkait.
Cari Tahu Persentase Spread
Selain suku bunga acuan, terdapat juga persentase spread yang harus dipertimbangkan dalam menghitung bunga floating. Persentase spread adalah selisih antara suku bunga yang diterapkan oleh lembaga keuangan dengan suku bunga acuan yang sedang berlaku. Semakin besar persentase spread, maka semakin tinggi pula bunga floating yang harus dibayar.
Hitung Bunga Floating
Setelah mengetahui suku bunga acuan dan persentase spread, Anda dapat menghitung bunga floating dengan menggunakan rumus berikut:
Bunga Floating = (Suku Bunga Acuan + Persentase Spread) x Jumlah Pinjaman
Misalnya, jika suku bunga acuan adalah 4% dan persentase spread adalah 2%, serta jumlah pinjaman adalah Rp 100 juta, maka bunga floating yang harus dibayar adalah:
Bunga Floating = (4% + 2%) x Rp 100 juta = Rp 6 juta
Dengan begitu, cicilan bulanan yang harus dibayarkan bisa dihitung berdasarkan bunga floating yang sudah diketahui.
Kesimpulan
Menghitung bunga floating dapat dilakukan dengan memahami konsep bunga floating, memeriksa suku bunga acuan, mencari tahu persentase spread, dan menghitung bunga floating dengan menggunakan rumus yang sudah dijelaskan. Dengan cara ini, Anda dapat memperkirakan cicilan bulanan yang harus dibayarkan dengan lebih akurat dan menghindari ketidakpastian akibat fluktuasi suku bunga acuan.