Pengertian Asset Turnover
Asset turnover adalah ukuran efisiensi perusahaan dalam menghasilkan pendapatan dari aset yang dimilikinya. Semakin tinggi rasio asset turnover, semakin baik kinerja perusahaan dalam menggunakan asetnya untuk menghasilkan pendapatan.
Rasio asset turnover dapat dihitung dengan membagi pendapatan perusahaan dengan total aset yang dimilikinya. Contohnya, jika perusahaan memiliki pendapatan sebesar Rp 10 miliar dan total aset senilai Rp 50 miliar, maka rasio asset turnover perusahaan adalah 0.2 (Rp 10 miliar / Rp 50 miliar).
Langkah-Langkah Menghitung Asset Turnover
Berikut adalah langkah-langkah untuk menghitung rasio asset turnover:
1. Tentukan Pendapatan Perusahaan
Pendapatan perusahaan adalah jumlah uang yang diterima dari penjualan produk atau jasa yang ditawarkan. Pendapatan ini dapat ditemukan pada laporan laba rugi perusahaan.
2. Tentukan Total Aset Perusahaan
Total aset perusahaan mencakup semua jenis aset yang dimiliki oleh perusahaan, seperti aset tetap, aset lancar, dan aset tidak berwujud. Informasi tentang total aset perusahaan dapat ditemukan pada laporan neraca perusahaan.
3. Hitung Rasio Asset Turnover
Setelah mendapatkan informasi tentang pendapatan perusahaan dan total aset yang dimiliki, kita dapat menghitung rasio asset turnover dengan membagi pendapatan perusahaan dengan total aset yang dimilikinya.
Contoh: Jika pendapatan perusahaan sebesar Rp 10 miliar dan total aset perusahaan senilai Rp 50 miliar, maka rasio asset turnover perusahaan adalah 0.2 (Rp 10 miliar / Rp 50 miliar).
4. Analisis Hasil
Setelah menghitung rasio asset turnover, kita dapat melakukan analisis untuk mengetahui efisiensi perusahaan dalam menghasilkan pendapatan dari aset yang dimilikinya. Semakin tinggi rasio asset turnover, semakin baik kinerja perusahaan dalam menggunakan asetnya untuk menghasilkan pendapatan.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Asset Turnover
Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi tinggi rendahnya rasio asset turnover perusahaan, antara lain:
1. Jenis Industri
Setiap industri memiliki karakteristik yang berbeda-beda, sehingga rasio asset turnover yang dianggap baik di satu industri belum tentu cocok dengan industri lainnya.
2. Kebijakan Perusahaan dalam Mengelola Aset
Kebijakan perusahaan dalam mengelola asetnya dapat mempengaruhi rasio asset turnover. Jika perusahaan memiliki kebijakan yang efektif dalam mengelola asetnya, maka rasio asset turnover perusahaan cenderung lebih tinggi.
3. Siklus Bisnis
Siklus bisnis yang sedang naik atau turun dapat mempengaruhi rasio asset turnover. Jika sedang naik, maka perusahaan akan menghasilkan lebih banyak pendapatan dari asetnya, sehingga rasio asset turnover cenderung lebih tinggi.
4. Tingkat Persaingan
Tingkat persaingan di industri yang tinggi dapat membuat perusahaan sulit untuk menghasilkan pendapatan dari asetnya, sehingga rasio asset turnover cenderung lebih rendah.
Keuntungan Menghitung Asset Turnover
Menghitung rasio asset turnover memiliki beberapa keuntungan, antara lain:
1. Mengukur Efisiensi Perusahaan
Rasio asset turnover dapat digunakan untuk mengukur efisiensi perusahaan dalam menghasilkan pendapatan dari aset yang dimilikinya. Semakin tinggi rasio asset turnover, semakin baik kinerja perusahaan dalam menggunakan asetnya untuk menghasilkan pendapatan.
2. Memperbaiki Kebijakan Perusahaan
Jika rasio asset turnover perusahaan cenderung rendah, maka perusahaan dapat memperbaiki kebijakan dalam mengelola asetnya agar lebih efektif dalam menghasilkan pendapatan.
3. Membandingkan Kinerja Perusahaan
Rasio asset turnover dapat digunakan untuk membandingkan kinerja perusahaan dengan perusahaan lain di industri yang sama. Hal ini dapat membantu perusahaan untuk mengetahui posisinya di industri dan cara untuk meningkatkan kinerja.
Kesimpulan
Menghitung asset turnover adalah salah satu cara untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam menghasilkan pendapatan dari aset yang dimilikinya. Rasio asset turnover dapat dihitung dengan membagi pendapatan perusahaan dengan total aset yang dimilikinya.
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi rasio asset turnover, seperti jenis industri, kebijakan perusahaan dalam mengelola aset, siklus bisnis, dan tingkat persaingan.
Menghitung rasio asset turnover memiliki beberapa keuntungan, antara lain dapat mengukur efisiensi perusahaan, memperbaiki kebijakan perusahaan, dan membandingkan kinerja perusahaan dengan perusahaan lain di industri yang sama.