Cara Menghitung HPP Jika Tidak Ada Persediaan Awal
HPP atau Harga Pokok Penjualan adalah biaya yang diperlukan untuk memproduksi atau membeli suatu barang yang kemudian dijual. Dalam menghitung HPP, salah satu informasi yang dibutuhkan adalah persediaan awal. Namun, bagaimana jika tidak ada persediaan awal? Artikel ini akan membahas cara menghitung HPP jika tidak ada persediaan awal.
Pengenalan
Sebelum membahas cara menghitung HPP jika tidak ada persediaan awal, ada baiknya kita mengenal terlebih dahulu apa itu HPP dan mengapa penting bagi sebuah bisnis. HPP adalah biaya yang dikeluarkan dalam memproduksi atau membeli barang yang kemudian dijual. Dalam bisnis, HPP sangat penting untuk menentukan harga jual yang tepat sehingga dapat menghasilkan keuntungan yang diinginkan.
Rincian Biaya
Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah mengetahui rincian biaya yang dikeluarkan dalam memproduksi atau membeli barang. Biaya-biaya yang perlu diperhatikan antara lain biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, biaya produksi, biaya transportasi, biaya overhead pabrik, dan lain sebagainya.
Perkiraan Produksi
Setelah mengetahui rincian biaya, langkah selanjutnya adalah membuat perkiraan produksi. Perkiraan produksi ini dapat berupa jumlah barang yang akan diproduksi atau dibeli dalam satu periode tertentu. Contohnya, jika dalam satu bulan akan diproduksi atau dibeli 1000 barang, maka angka ini dapat digunakan sebagai perkiraan produksi.
Total Biaya
Setelah mengetahui rincian biaya dan perkiraan produksi, langkah selanjutnya adalah menghitung total biaya produksi. Total biaya produksi dapat dihitung dengan cara menjumlahkan seluruh biaya-biaya yang dikeluarkan dalam memproduksi barang. Contohnya, jika total biaya produksi adalah 20 juta rupiah, dan perkiraan produksi adalah 1000 barang, maka biaya produksi per barang adalah 20 ribu rupiah (20 juta/1000 barang).
Harga Jual
Setelah mengetahui biaya produksi per barang, langkah selanjutnya adalah menetapkan harga jual. Harga jual ini dapat ditentukan berdasarkan berbagai faktor, seperti harga pasar, target keuntungan, dan lain sebagainya. Contohnya, jika harga jual per barang adalah 30 ribu rupiah, dan biaya produksi per barang adalah 20 ribu rupiah, maka keuntungan per barang adalah 10 ribu rupiah.
Menghitung HPP
Setelah mengetahui keuntungan per barang, langkah terakhir adalah menghitung HPP. HPP dapat dihitung dengan cara menjumlahkan biaya produksi per barang dengan keuntungan per barang. Contohnya, jika biaya produksi per barang adalah 20 ribu rupiah, dan keuntungan per barang adalah 10 ribu rupiah, maka HPP per barang adalah 30 ribu rupiah.
Contoh Soal 1
Seorang pengusaha ingin menjual 1000 barang dalam satu bulan. Ia mengeluarkan biaya bahan baku sebesar 5 juta rupiah, biaya tenaga kerja sebesar 10 juta rupiah, biaya produksi sebesar 5 juta rupiah, dan biaya overhead pabrik sebesar 2 juta rupiah. Ia tidak memiliki persediaan awal. Berapa HPP per barang?
Contoh Soal 1 - Jawaban
Total biaya produksi = biaya bahan baku + biaya tenaga kerja + biaya produksi + biaya overhead pabrik = 5 juta + 10 juta + 5 juta + 2 juta = 22 juta. Biaya produksi per barang = total biaya produksi / jumlah barang = 22 juta / 1000 barang = 22 ribu rupiah. Jika pengusaha ingin mendapatkan keuntungan sebesar 8 ribu rupiah per barang, maka harga jual per barang adalah 30 ribu rupiah. HPP per barang = biaya produksi per barang + keuntungan per barang = 22 ribu rupiah + 8 ribu rupiah = 30 ribu rupiah.
Contoh Soal 2
Seorang pengusaha ingin menjual 2000 barang dalam satu bulan. Ia mengeluarkan biaya bahan baku sebesar 8 juta rupiah, biaya tenaga kerja sebesar 12 juta rupiah, biaya produksi sebesar 8 juta rupiah, dan biaya overhead pabrik sebesar 3 juta rupiah. Ia tidak memiliki persediaan awal. Ia ingin mendapatkan keuntungan sebesar 10 ribu rupiah per barang. Berapa harga jual dan HPP per barang?
Contoh Soal 2 - Jawaban
Total biaya produksi = biaya bahan baku + biaya tenaga kerja + biaya produksi + biaya overhead pabrik = 8 juta + 12 juta + 8 juta + 3 juta = 31 juta. Biaya produksi per barang = total biaya produksi / jumlah barang = 31 juta / 2000 barang = 15,5 ribu rupiah. Harga jual per barang = biaya produksi per barang + keuntungan per barang = 15,5 ribu rupiah + 10 ribu rupiah = 25,5 ribu rupiah. HPP per barang = biaya produksi per barang + keuntungan per barang = 15,5 ribu rupiah + 10 ribu rupiah = 25,5 ribu rupiah.
Kesimpulan
Meskipun tidak memiliki persediaan awal, menghitung HPP masih dapat dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah di atas. Penting untuk mengetahui rincian biaya produksi, membuat perkiraan produksi, dan menetapkan harga jual yang sesuai agar dapat menghasilkan keuntungan yang diinginkan.
lang:id