cara menghitung hpp nasi

Cara menghitung HPP nasi adalah salah satu hal penting yang harus dipahami oleh para pemilik usaha kuliner. Dalam artikel ini, akan dijelaskan langkah-langkah menghitung HPP nasi dengan menggunakan beberapa pola penulisan.
cara menghitung hpp nasi

Pendahuluan

Menghitung HPP nasi adalah salah satu hal penting yang harus dipahami oleh para pemilik usaha kuliner. HPP (Harga Pokok Penjualan) nasi merujuk pada biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi satu porsi nasi. Dengan mengetahui HPP nasi, pemilik usaha dapat menentukan harga jual yang tepat serta menentukan keuntungan yang diinginkan. Artikel ini akan membahas cara menghitung HPP nasi dengan menggunakan beberapa pola penulisan.

Pola Penulisan Pertama

Langkah pertama dalam menghitung HPP nasi adalah dengan mencatat semua bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat satu porsi nasi. Misalnya, bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat nasi goreng adalah beras, minyak goreng, bawang merah, bawang putih, kecap, garam, dan merica. Selanjutnya, catat harga setiap bahan tersebut.

Setelah mencatat semua bahan dan harga, hitunglah jumlah bahan yang dibutuhkan untuk membuat satu porsi nasi goreng. Misalnya, untuk membuat satu porsi nasi goreng, dibutuhkan 100 gram beras, 10 ml minyak goreng, 10 gram bawang merah, 5 gram bawang putih, 5 ml kecap, 2 gram garam, dan 1 gram merica.

Setelah mengetahui jumlah bahan yang dibutuhkan, kalikan dengan harga setiap bahan. Misalnya, harga beras per kilogram adalah Rp 10.000, maka harga 100 gram beras adalah Rp 1.000. Lakukan hal yang sama untuk semua bahan yang dibutuhkan.

Setelah menghitung harga semua bahan, jumlahkan semua biaya untuk membuat satu porsi nasi goreng. Misalnya, total biaya untuk membuat satu porsi nasi goreng adalah Rp 2.000.

Pola Penulisan Kedua

Cara kedua dalam menghitung HPP nasi adalah dengan mencatat semua biaya yang terkait dengan produksi nasi. Biaya-biaya tersebut termasuk biaya bahan, biaya listrik, biaya air, biaya bahan bakar, biaya tenaga kerja, dan biaya lain-lain.

Setelah mencatat semua biaya, hitunglah jumlah biaya untuk memproduksi satu porsi nasi. Misalnya, total biaya produksi untuk satu hari adalah Rp 500.000, dan dalam satu hari diproduksi 500 porsi nasi, maka biaya produksi per satu porsi nasi adalah Rp 1.000.

Pola Penulisan Ketiga

Cara ketiga dalam menghitung HPP nasi adalah dengan mencatat semua pengeluaran selama satu bulan. Biaya-biaya tersebut termasuk biaya bahan, biaya listrik, biaya air, biaya bahan bakar, biaya tenaga kerja, dan biaya lain-lain.

Setelah mencatat semua pengeluaran selama satu bulan, hitunglah jumlah porsi nasi yang dihasilkan dalam satu bulan. Misalnya, dalam satu bulan diproduksi sebanyak 10.000 porsi nasi.

Setelah mengetahui jumlah porsi nasi yang dihasilkan, bagi total pengeluaran selama satu bulan dengan jumlah porsi nasi yang dihasilkan. Misalnya, total pengeluaran selama satu bulan adalah Rp 5.000.000, dan jumlah porsi nasi yang dihasilkan adalah 10.000, maka HPP nasi adalah Rp 500.

Kesimpulan

Menghitung HPP nasi adalah hal yang penting untuk dilakukan oleh para pemilik usaha kuliner. Dengan mengetahui HPP nasi, pemilik usaha dapat menentukan harga jual yang tepat serta menentukan keuntungan yang diinginkan. Ada beberapa pola penulisan yang dapat digunakan untuk menghitung HPP nasi, termasuk mencatat semua bahan yang diperlukan, mencatat semua biaya produksi, dan mencatat semua pengeluaran selama satu bulan. Selalu pastikan untuk memperhitungkan semua biaya yang terkait dengan produksi nasi untuk mendapatkan HPP yang akurat.

Related video of cara menghitung hpp nasi