Pengertian HPP
HPP atau Harga Pokok Penjualan adalah biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi barang atau jasa yang dijual. Dalam menghitung HPP, tentunya kita harus memperhitungkan berbagai faktor seperti bahan baku, tenaga kerja, biaya overhead, dan lain sebagainya. HPP juga penting untuk menghitung laba yang didapatkan dari penjualan barang atau jasa.
Persediaan Akhir
Dalam menghitung HPP, kita juga harus memperhitungkan persediaan akhir produk yang dijual. Persediaan akhir adalah jumlah produk yang masih tersedia pada akhir periode. Dalam menghitung HPP, persediaan akhir harus dihitung sebagai biaya. Namun, jika persediaan akhir sudah habis, maka bagaimana cara menghitung HPP dengan benar?
Cara Menghitung HPP Tanpa Persediaan Akhir
Jangan khawatir, jika persediaan akhir produk yang dijual sudah habis, kamu masih bisa menghitung HPP dengan benar. Berikut adalah cara menghitung HPP tanpa persediaan akhir.
1. Hitung Seluruh Biaya Produksi
Pertama-tama, hitung seluruh biaya produksi yang dikeluarkan untuk memproduksi barang atau jasa yang dijual. Biaya produksi ini meliputi bahan baku, tenaga kerja, biaya overhead, dan lain sebagainya. Jangan lupa juga untuk menghitung biaya-biaya yang tidak langsung terkait produksi seperti biaya administrasi, pajak, dan sebagainya.
2. Tentukan Jumlah Produk yang Diproduksi
Selanjutnya, tentukan jumlah produk yang berhasil diproduksi pada periode tersebut. Jumlah ini bisa dihitung berdasarkan jumlah produk yang terjual ditambah dengan jumlah produk yang masih tersedia di persediaan awal.
3. Hitung Harga Pokok Produksi Per Unit
Dari jumlah biaya produksi dan jumlah produk yang diproduksi, hitunglah harga pokok produksi per unit. Caranya, bagi jumlah biaya produksi dengan jumlah produk yang diproduksi.
4. Hitung Harga Jual Per Unit
Selanjutnya, tentukan harga jual per unit. Harga jual per unit harus mencakup seluruh biaya produksi plus keuntungan yang diinginkan. Keuntungan ini bisa ditentukan sesuai dengan target laba yang diinginkan.
5. Hitung HPP Tanpa Persediaan Akhir
Terakhir, hitung harga pokok penjualan tanpa persediaan akhir. Caranya, kalikan harga pokok produksi per unit dengan jumlah produk yang terjual.
Contoh Soal
Untuk lebih memahami cara menghitung HPP tanpa persediaan akhir, berikut adalah contoh soal.
Sebuah perusahaan memproduksi 1000 unit produk dengan biaya produksi sebesar 500 juta rupiah. Harga jual yang ditetapkan adalah 700 ribu per unit. Jumlah produk yang terjual adalah 900 unit.
Berapa harga pokok penjualan tanpa persediaan akhir?
Jawab:
- Harga pokok produksi per unit: 500 juta / 1000 unit = 500 ribu per unit
- Harga jual per unit: 500 ribu + keuntungan 200 ribu = 700 ribu per unit
- HPP tanpa persediaan akhir: 500 ribu x 900 unit = 450 juta
Dari contoh soal di atas, dapat dilihat bahwa HPP tanpa persediaan akhir bisa dihitung dengan mudah asalkan kita sudah mengetahui biaya produksi per unit dan harga jual per unit.
Kesimpulan
Menghitung HPP tanpa persediaan akhir memang agak berbeda dengan menghitung HPP biasa. Namun, dengan cara yang sudah dijelaskan di atas, kamu masih bisa menghitung HPP dengan benar meskipun persediaan akhir produk yang dijual sudah habis. Selalu pastikan untuk memperhatikan seluruh faktor yang berpengaruh pada biaya produksi dan jangan lupa untuk menetapkan keuntungan yang diinginkan saat menentukan harga jual.