Pendahuluan
Membeli rumah adalah impian bagi setiap orang. Namun, membeli rumah dengan harga yang sangat mahal bisa menjadi beban dalam keuangan Anda. Oleh karena itu, banyak orang memilih untuk mengajukan KPR atau Kredit Pemilikan Rumah. Dalam hal ini, KPR syariah adalah salah satu jenis KPR yang sangat populer. Ini adalah jenis KPR yang sesuai dengan prinsip syariah, yang tidak memperbolehkan bunga.
Memilih Bank Syariah
Sebelum mengajukan KPR syariah, langkah pertama yang harus dilakukan adalah memilih bank syariah. Pilih bank yang kredibel dan terpercaya di Indonesia.
Menentukan Plafon Kredit
Setelah memilih bank, tentukan plafon kredit yang ingin Anda ajukan. Plafon kredit adalah jumlah uang yang Anda butuhkan untuk membeli rumah. Anda bisa menentukan plafon kredit sesuai dengan kemampuan finansial Anda.
Menentukan Jangka Waktu Kredit
Selanjutnya, tentukan jangka waktu kredit yang ingin Anda ajukan. Jumlah cicilan akan bergantung pada jangka waktu kredit yang Anda pilih.
Menentukan Suku Bunga
KPR syariah tidak memiliki bunga, namun memiliki prinsip akad musyarakah atau mudharabah. Dalam hal ini, Anda perlu mengecek suku bagi hasil yang ditetapkan oleh bank syariah yang Anda pilih.
Menghitung Angsuran Pokok
Setelah menentukan plafon kredit, jangka waktu kredit, dan suku bunga, selanjutnya Anda perlu menghitung angsuran pokok. Angsuran pokok adalah jumlah uang yang harus Anda bayarkan untuk membayar rumah.
Menghitung Angsuran Bunga
Selain angsuran pokok, ada juga angsuran bunga yang harus dibayarkan. Angsuran bunga dihitung berdasarkan suku bunga dan plafon kredit.
Menghitung Total Angsuran
Setelah menghitung angsuran pokok dan angsuran bunga, selanjutnya Anda perlu menghitung total angsuran. Total angsuran adalah jumlah uang yang harus dibayar setiap bulan.
Menghitung Biaya Administrasi
Selain itu, ada juga biaya administrasi yang perlu diperhitungkan saat mengajukan KPR syariah. Biaya administrasi biasanya berkisar antara 0,5 hingga 1 persen dari plafon kredit.
Menghitung Biaya Notaris
Selain biaya administrasi, ada juga biaya notaris yang perlu diperhitungkan. Biaya notaris berkisar antara 1 hingga 2 persen dari harga rumah.
Menghitung Biaya Asuransi
Asuransi adalah hal yang sangat penting saat mengajukan KPR syariah. Biaya asuransi biasanya berkisar antara 0,2 hingga 0,5 persen dari plafon kredit.
Menghitung Total Biaya
Setelah menghitung semua biaya, Anda perlu menghitung total biaya. Total biaya adalah jumlah uang yang harus dibayar untuk membeli rumah dengan KPR syariah.
Membuat Kalkulasi KPR Syariah
Setelah mengetahui semua informasi di atas, Anda bisa membuat kalkulasi KPR syariah. Kalkulasi KPR syariah akan membantu Anda mengetahui cicilan yang harus dibayar setiap bulan.
Menggunakan Kalkulator Online
Anda bisa menggunakan kalkulator online yang tersedia di internet untuk menghitung cicilan KPR syariah. Kalkulator online akan memberikan hasil yang akurat dan mudah dipahami.
Mengajukan KPR Syariah
Setelah mengetahui semua informasi yang diperlukan dan membuat kalkulasi KPR syariah, Anda bisa mengajukan KPR syariah ke bank yang Anda pilih.
Persyaratan KPR Syariah
Beberapa persyaratan yang perlu dipenuhi saat mengajukan KPR syariah adalah surat penghasilan, KTP, NPWP, dan sertifikat rumah.
Proses Verifikasi KPR Syariah
Setelah mengajukan KPR syariah, bank akan melakukan proses verifikasi untuk memastikan bahwa semua informasi yang diberikan oleh nasabah adalah benar.
Pencairan KPR Syariah
Setelah proses verifikasi selesai, bank akan mencairkan KPR syariah ke rekening nasabah. Nasabah bisa langsung membayar angsuran setiap bulannya.
Kesimpulan
Menghitung cicilan KPR syariah bisa menjadi pekerjaan yang sulit jika Anda tidak mengetahui cara menghitungnya. Namun, dengan mengetahui semua informasi yang diperlukan, Anda bisa dengan mudah menghitung cicilan KPR syariah dan membeli rumah impian Anda.